Thursday, June 20, 2013

Tersimpan dalam Diam.


Yeah. It took a while for me to write another story on my blog. Hm, so many stories about my idol here, so today I will write story about my self. about..

love.



Saat itu, aku masih menginjak semester satu. Masih cupu? hehe iya. Masih bingung nyebut dosen jadi guru? Haha ini juga. Masih bingung juga nyebut mata kuliah jadi pelajaran? Oke, ini paling sering. Well, let me write the real story.

Awalnya, aku melihat dia dari kejauhan. Aku ingat apa yang kulihat saat itu, dia duduk di lantai, berkemeja putih, berambut lurus, matanya diam tapi tajam. Ya, saat itu aku mulai salah tingkah, bodohnya aku.
Saat itu aku berkesempatan berbicara dengannya karena suatu acara. Yeah, mungkin hanya satu kalimat, dan kamu mungkin tak tahu bahwa kebahagiaan bisa muncul dari satu kalimat. :)

I like him. :"D

Waktu berjalan, tak pernah berbicara, tak pernah menyapa. Aku tak tahu mengapa aku begitu takut untuk menatap wajahnya. Aku diam, tapi hatiku memberontak. Setelah saat itu, aku baru tahu rasanya suka dalam diam. Aku menikmatinya. :)

Lama kelamaan rasa itu mulai hilang, sampai akhirnya di penghujung semester 4, rasa itu muncul kembali. Aku sering melihatnya lagi. Aku senang melihat lengkung senyumannya. Aku senang melihatnya berjalan di depanku tanpa berbicara padaku. Aku senang mendengarnya tertawa bersama teman-temannya. Aku senang dia tak memergokiku melihatnya. Aku senang.

Aku senang! :D

Aku tak tahu perasaan bahagia bisa muncul seperti  ini, mirip satu setengah tahun yang lalu, semester awalku.
Aku kembali menyukainya.

Di suatu tempat, kita bertemu lagi. Lagi lagi, tak menyapa, tak melihat, tak berbicara. Mungkin kalimat sebelumnya perlu diperbaiki. Ya, hanya aku yang melihatnya. Jadi disinilah aku menyadari bahwa, perasaan ‘suka dalam diam’ kembali ada padaku.

Sekali lagi.


Saat itu, aku berada di suatu tempat yang sama dengannya, dengan sahabatku dan juga dengan teman yang baru aku kenal. Aku diam, aku membeku. Aku tak tahu. Aku takut. Aku takut dia mengetahui bahwa aku menyimpan perasaan ini. Aku tak berani menatapnya. Aku hanya berani berbicara kepada teman yang baru aku kenal. Tanpa kusangka, dia tertawa. Tahu yang ditertawakan? Iya, aku. Aku yang berbicara pada teman-yang-baru-ku-kenal-itu dan ternyata teman-yang-baru-ku-kenal-itu adalah teman orang yang kusuka. Dia tertawa dan menyebut namaku. Aku diam. Aku tak percaya apa yang kudengar.

 HEY, DIA MENYEBUT NAMAKU!
 and yeah. I'll scream if I could :")))

Aku bisa menangis bahagia, tapi aku tahan. Hatiku hampir meledak.

HAHAHA. AKU SENANG! 
^^)9

Saat itu, aku semakin sering melihatnya dari kejauhan. Hanya melihatnya bercanda bersama teman lain aku sudah bahagia. Aku gila. Iya, mungkin begitu adanya.

Beberapa hari setelah kejadian itu, aku melihat sesuatu yang sangat mengejutkan, di twitter tepatnya. Seorang teman lamaku yang menulis sesuatu seperti sapaan-seseorang-kepada-pacarnya kepada orang yang kusukai. ‘Teman lamaku’ di kalimat sebelumnya sepertinya berlu digari-bawahi. Tanganku bergetar. Aku diam menatap layar hpku. Aku menangis. Aku tak tahu pasti kapan datangnya air mata itu.

Aku menangis.



Aku tak tahu perasaan ini nyata atau tidak. Aku tak tahu ‘perasaan bahagia ketika melihatnya bahagia’ ini nyata atau tidak. Aku tak tahu. Yang aku tahu adalah..

Aku terlambat.


Sangat terlambat. *backsound mellow




tapi tapi tapi tapi ~~~~~~~~~~~~~~~ :))

itu cerita lama. sekarang udah move on \o/ well lebih ke.. memperbaiki diri dihadapan Allah SWT. alhamdulillah.


:D



so bye! see you in the next post! :))

1 comment:

Anonymous said...

Permisi numpang blog walking(promosi)..

Anda ingin mempublikasi karya menulis, menggambar, memotret, dan berbagai karya seni anda?
Kunjungi: http://indonesianartistsunited.blogspot.com/